Motor Klasik

" I love motorcycle, but I love the classic one " -Rosyidah
Saya mendeskripsikan diri saya sebagai salah satu penyuka motor klasik, salah satunya motor Honda CB100 dan C70. Ingat, saya masih dalam taraf  ‘suka’ lho belum sampai pada taraf ‘cinta’. Jadi pengetahuan saya tentang serba-serbi motor klasik masih dalam level amatir. Ada suatu hal yang menarik dari motor klasik ini, bagi orang yang awam tentang dunia otomotif macam saya ini, kekaguman saya baru sebatas pada tampilan motor klasik. Ada sentuhan antik namun modern disana, agak melankolis kayaknya tapi tidak apa-apa, kesenangan tiap orang kan relatif, begitu juga dengan saya, hehe

Honda CB100 selalu dapat mencuri perhatian saya di jalan raya. Body-nya yang kokoh dan ramping membuat si 'kuda besi' ini kelihatan 'laki' banget. Di Indonesia sendiri seperti yang kita tahu, pecinta motor klasik semakin menjamur. Menurut sejarahnya, kendaraan roda dua keluaran Honda ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1971 dengan kode K1 yang diproduksi oleh PT Federasi Motor. Kabarnya nih yaa tipe CB ini adalah kendaraan paling populer dijamannya, keren kaan..

Pada kenyataannya ada banyak tipe CB yang dikeluarkan Honda, tetapi tidak semua tipe tersedia ditiap negara. Dari beberapa info yang pernah saya baca, di Indonesia sendiri jenis CB yang telah dilaunching yaitu CB 100cc, 125cc, 175cc, dan 200cc. Tiga tipe terakhir tersedia pula dalam pilihan mesin dengan silinder ganda, namun di Indonesia CB100 dan CB125 mesin tunggal lebih popular karena harganya yang lebih murah, perawatannya mudah, dan fleksibel untuk dimodifikasi.

Saat ini pun modifikasi motor ‘laki’ dimodif CB semakin marak, misalnya saja Honda GL100, Honda Tiger, Megapro, dan kawan-kawannya. Bengkel custom modifikasi pun laris manis diburu para pecinta motor klasik tapi dengan ‘isi’ yang jauh lebih tangguh. Jadi yaa tidak sulit saat ini menemukan motor CB klasik rasa modern di jalan-jalan.

Selain Honda CB100, favorit saya yang lainnya yaitu Honda C70. Honda C70 di Jogja lebih akrab disebut Pitung atau Plethuk. Honda C70 sendiri adalah motor bebek lawas keluaran Honda, dan merupakan satu dari sekian banyak produk Super Cub selain C90, C700, C800, dan sebagainya. Body-nya 180 derajat beda dari CB100. Bisa dibilang motor ini lebih terasa kesan feminimnya. Bentuknya mungil, namun sangat compact. Honda C70 hadir di Indonesia dalam tiga warna yaitu merah, biru, dan hijau. Warna hijau tersedia dalam jumlah yang terbatas sehingga C70 orisinil warna hijau saat ini tergolong jarang.

Menurut penciptanya sendiri yaa Mr. Shoiciro Honda, pembuatan Honda Super Cub ini merupakan perpaduan antara motor sport dan vespa yang merajai pasar Eropa pada saat itu. Honda Super Cub memang didesain lebih ekonomis dan mudah dalam hal perawatan terutama bagi penduduk di negara berkembang, dimana bentuk awalnya adalah sebuah Moped atau sepeda bermesin. Honda Super Cub sendiri dikenal sebagai induk motor bebek saat ini. Konon katanya, pembuatannya juga diinspirasi oleh pengantar Mie Soba. Mr. Honda menginginkan motor ciptaannya ini dapat digunakan tukang pengantar Mie Soba dengan mudah, sehingga pengantar Mie Soba dapat mengendari motor dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya dapat digunakan untuk membawa pesanan Mie. Well, tentu saja hal tersebut tidak dibenarkan saat ini karena bertentangan dengan standar keamanan berkendara atau Safety Riding.

Beragam iklan motor Honda C70 jadul di Indonesia
(google.com)
Saya punya sedikit cerita tentang awal pergulatan dengan motor klasik ini. Hal itu dimulai di rumah simbah (eyang) saya. Simbah saya mempunyai sebuah sepeda motor Honda C70 warna merah keluaran tahun sekian (saya tidak tahu pasti tahun berapa kendaraan ini diluncurkan karena surat kendaraan/fraktur nya telah hilang). Secara si cantik klasik ini merupakan harta berharga yang sudah ada sejak jaman dahulu kala, maka jadilah saya juga ikut-ikutan gandrung sama motor satu ini. Honda C70 yang ada di rumah simbah saya masih ori alias original. Maklumlah motor ini sudah sama tuanya sama yang punya. Hingga saat ini si Pitung masih setia ngalor ngidul dan jarang sekali rewel, hehe

Bagai punguk merindukan bulan, begitu pula saya juga mendambakan memiliki Honda CB100 idaman saya. Tapi apa mau dikata keuangan yang masih sangat terbatas, membuat saya perlu berpikir ulang dengan mempertimbangkan berbagai skala prioritas, mengingat saya ini adalah mahasiswi biasa dengan kantong pas-pasan dan pastinya akan tambah ngap-ngapan kalau harus melihara satu motor jadul lagi (curhat).

Eh, tak tahunya hasrat saya saat ini justru beralih pada Honda C70. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, hal-hal yang klasik, vintage dan lain-lainnya sepertinya memang sedang in saat ini. Tingginya permintaan konsumen terhadap motor klasik akhirnya berbanding lurus dengan kenaikan harganya. Beberapa waktu yang lalu saya sempat survey ke beberapa tempat dan searching diberbagai situs jual beli online, hasilnya harga Honda C70 yang masih orisinil saat ini berkisar antara 4-10 juta rupiah. Worth it laah.. Sedangkan jenis Super Cub lainnya dihargai mulai 1-6 jutaan rupiah.

Salah satu target saya saat ini yaitu memiliki C70 orisinal. Meskipun saat ini terdapat banyak sekali aliran modifikasi C70, mulai dari Choopy Cub, Scrambler Cup, Chooper Cub, hingga Street Cub, namun saya ingin C70 dengan tampilan klasik yang asli. Sehingga kesan vintage dan antic yang muncul lebih terasa, selain itu disesuaikan dengan sifat saya yang calm dan santai, hehehe..

Mungkin sebatas ini dulu cerita saya tentang motor klasik, semoga bermanfaat bagi kawan-kawan semua. Dan sepertinya saya memang jatuh cinta dengan motor klasik dan antik ini..

Salam Klasik !


Dealer motor tempo dulu
sumber: google.com

Dealer motor Honda jaman dulu berjejer Honda 90, C70 hingga CB100
sumber: google.com

Kenampakan modifikasi Honda CB100 dari GL100 milik kakak saya, Jihad Suryo
Lokasi di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur (Dok Pribadi, 2012)

Honda CB100 pada event Anniversary CB DJOYO ING BOJO
Lokasi di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur (Dok Pribadi, 2012)

Honda CB100 pada event Anniversary CB DJOYO ING BOJO
Lokasi di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur (Dok Pribadi, 2012)

Beragam modifikasi CB100 pada event Anniversary CB DJOYO ING BOJO
Lokasi di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur (Dok Pribadi, 2012)

Kontes modifikasi Honda CB
Lokasi di Lapangan SPN Bayubiru, Ambarawa (Dok Pribadi, 2013)


Buat yang penasaran, ini nih tampangnya si Pitung..

C70 orisinil gaann
Lokasi di Ngagel, Karangmojo, Gunungkidul (Dok Pribadi, 2013)

Ekor belakang milik si Pitung
Lokasi di Ngagel, Karangmojo, Gunungkidul (Dok Pribadi, 2013)

Legshield khas milik Super Cub
Lokasi di Ngagel, Karangmojo, Gunungkidul (Dok Pribadi, 2013)

Sein bulat khas motor jadul milik si Pitung
Lokasi di Ngagel, Karangmojo, Gunungkidul (Dok Pribadi, 2013)

Tombol sein Honda C70, mau Right atau Left baaang
Lokasi di Ngagel, Karangmojo, Gunungkidul (Dok Pribadi, 2013)

Batok kepala Honda C70 orisinil full karatan
Lokasi di Ngagel, Karangmojo, Gunungkidul (Dok. Pribadi, 2013)

Eeeh ada Bu Guru bawa si Pitung
Lokasi di Ngagel, Karangmojo, Gunungkidul (Dok. Pribadi, 2013)

Bukan promosi, tapi memang Honda jadul nyaman dihati
Lokasi di Ngagel, Karangmojo, Gunungkidul (Dok Pribadi, 2013)

Comments

Popular Posts